Minggu, 21 November 2021

Lebah Si Super Manfaat.

 


                                                                      kompas.com

Siapa yang tidak kenal dengan hewan kecil yang paling jago menyengat ini?          
Jika kita perhatikan lebah ini, ia selalu hinggap pada bunga-bunga yang harum semerbak mewangi. Mereka memakan nektar dan serbuk sari sebagai saripati bunga.
                 Lalu, apa yang dikeluarkan oleh perut lebah? Tentu saja madu yang berhasiat untuk  menjaga kekebalan tubuh manusia dan berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Khasiat madu ini sudah tidak diragukan lagi keampuhannya, karena Allah Swt langsung menjelaskannya dalam al Qur’an.        
                 Meskipun sengatan lebah berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian, namun pada dasarnya lebah tidak akan menyengat atau menyerang, jika mereka tidak diganggu atau tidak diusik. Mereka akan beramai-ramai mengejar dan menyerang orang yang menggangu kenyamanannya. Ketika lebah-lebah itu sedang melakukan penyerangan, mereka tak kenal lelah dan ampun sebelum mendapatkan sasarannya
                 Adapun pelajaran kehidupan yang dapat kita ambil dari kehidupan lebah di antaranya:
                 Pertama: Dalam kehidupan sehari-hari, hendaknya kita makan, minum, mendengar dan melihat  yang  baik-baik. Sebagai seorang Muslim, makanan dan minuman yang baik, bisa diartikan sehat dan bergizi, tetapi jauh lebih penting lagi, tentunya harus halal.
                 Mengapa demikian? Karena setiap makanan dan minuman yang masuk ke tubuh kita akan menjadi darah daging. Mendengar yang baik maksudnya, merekam informasi yang bermanfaat dan berguna melalui pendengaran kita. Melihat yang baik artinya, mengamati ciptaan Allah Swt dan tidak melihat yang diharamkan Allah Swt. Semua ini  termasuk input atau masukan.
                 Kedua: Madu yang dikeluarkan oleh lebah termasuk sesuatu yang sangat bermanfaat. Lebah berhasil mengeluarkan sesuatu yang berguna, setelah melalui proses penyerapan serbuk sari dan nektar yang notabene sangat baik.  Artinya, jika apa yang masuk ke kepala dan hati kita berasal dari yang baik-baik, maka dipastikan yang akan keluar pun yang baik-baik juga.
                 Dengan ungkapan lain, jika inputnya baik, maka output pun akan baik pula. Lebah mengajarkan kita untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara dan bertindak, agar ucapan dan sikap kita tidak menyakiti perasaan orang lain.
                 Kita diajarkan untuk diam saja, jika tidak sanggup berbicara baik dan bermanfaat bagi orang lain. Juga, kita diajarkan untuk melangkahkan kaki kita ke tempat-tempat yang bermanfaat. Selain itu, kita dibimbing agar menggunakan tangan untuk melakukan hal-hal yang berguna.
                 Pendek kata, kita diajarkan untuk menjadi orang yang dapat memberikan sebanyak-banyak manfaat buat orang lain. Hal ini senanda dengan sabda Rasulullah saw yang berbunyi : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat untuk orang lain.”
                 Ketiga: Lebah hanya akan menyerang jika diganggu. Ini mengajarkan kita agar jangan sekali-sekali mengusik atau mengganggu kehidupan orang lain. Tetapi, apabila kenyamanan kita terganggu, apalagi nilai-nilai kebenaran yang kita anut dilecehkan atau dinistakan, maka kita tidak boleh tinggal diam.
                  Dengan tidak melanggar aturan dan hukum yang berlaku, hendaknya kita tunjukkan keberanian,  agar kita atau apa yang kita yakini tidak diremehkan. Singkat kata, kita patut menunjukkan keberanian karena benar.

Sikap Teladan Pohon Pisang

 


                        


                                      Oleh: Ahmad Khoibar, S.Ag.


foto: Dokumen pribadi

                 Coba sejenak kita perhatikan pohon pisang ini!  Jika kita amati dengan teliti, maka tidak ada pohon pisang yang tegak berdiri sendiri. Sifat pohon pisang selalu berkeluarga. Ia tumbuh dari yang paling muda sampai yang paling tua, yang sudah berbuah.

                 Meskipun pohon pisang tumbuh berkeluarga, tetapi yang berbuah hanya satu pohon,  yakni yang paling tua. Ketika buahnya sudah layak diambil, pohon tertua itu ditebang dan selanjutnya pohon yang usianya paling dekat dibawah pohon tua tadi yang melanjutkan tugasnya untuk berbuah.

                 Demikian seterusnya yang terjadi. Pohon pisang silih berganti dan secara berurutan menjalani proses berbuah. Bila diumpamakan sebuah keluarga yang beranggotakan tujuh orang kakak beradik, maka kakak tertua-lah yang berhak menjalani proses berbuah. Lalu,  dilanjutkan oleh adik kesatu, kemudian dilanjutkan lagi oleh adik kedua dan seterusnya sampai adik yang paling kecil.

                  Dalam hukum keluarga pohon pisang, yang lebih muda tidak boleh melangkahi yang lebih tua dalam proses berbuah. Mereka harus menjalani proses berbuah secara berurutan.

                 Adapun Pelajaran kehidupan yang dapat kita ambil dari pohon pisang di antaranya:

                 Pertama: Hendaknya kita membiasakan untuk mendahulukan dan menghormati yang lebih tua dari kita. Sebagai orang timur, kita dikenal dengan budaya ramah dan sopan. Salah satunya, budaya menghormati orang yang lebih tua.

                 Di dalam hubungan keluarga, seorang adik harus menghormati kakaknya sebagai balasan dari hak kasih sayang yang ia terima dari  kakaknya. Wujud menghormati bisa dengan cara tidak membantah nasehat seorang kakak,  menuruti perintahnya atau mendengar serta menghargai pendapatnya.

                 Demikian juga dalam pergaulan di masyarakat,  kita diajarkan untuk menghormati yang lebih tua usianya dari kita. Mulai dari memanggil dengan sebutan yang  patut,  mempersilahkan duduk terlebih dulu jika tempat duduk terbatas, lebih dulu menyapa ketika bertemu di jalan dan contoh lainnya.

                 Dalam Islam kita diajarkan agar menghormati orang yang lebih tua. Salah satunya ketika kita sedang berjalan, lalu di depan kita ada orang yang lebih tua, maka kita dianjurkan agar tidak mendahuluinya.

                 Kedua: Melatih kesabaran dalam menunggu giliran atau membiasakan budaya antri. Di negara maju seperti Jepang dan negara-negara Eropa, belakangan ini mulai terjadi perubahan pada kurikulum  mereka. Di awal masuk ajaran baru, pada beberapa bulan pertama para siswa tidak langsung diberikan materi pelajaran yang bersifat kognitif (ranah pengetahuan), tetapi mereka dikenalkan dengan norma dan nilai-nilai positif, lalu diajarkan, dilatih dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari.

                 Adapun alasannya, agar mereka memiliki generasi yang memiliki karakter positif atau kalau dalam terminologi Islam, agar generasi mereka memiliki akhlak mulia. Mereka sudah berabad-abad memprioritaskan kehebatan isi kepala (sains dan tekhnologi), sementara urusan sikap dan prilaku menjadi nomor sekian, bahkan dimasukkan ke dalam urusan pribadi atau hak asasi.

                 Disebabkan ketidakseimbangan tersebut, akhirnya mereka menyadari betapa pentingnya nilai-nilai sikap bagi generasi selain sains dan tekhnologi. Sehingga, akhir-akhir ini ada semacam mindset baru di benak para orang tua di negara-negara tersebut, dimana mereka lebih takut anak-anak mereka tidak bisa mengantri dari pada tidak bisa matematika.

                 Mengapa demikian? Karena berawal dari budaya mengantri inilah, semuanya akan menjadi lancar dan tertib. Ini memang tampaknya sepele. Tetapi, jika kita dan anak-anak kita sudah terlatih dan terbiasa disiplin dan sabar dalam antrian, maka akan berpengaruh positif terhadap seluruh aspek kehidupan lainnya.

                 Ketiga: Melatih untuk memberi contoh teladan. Memberi contoh atau memberi keteladanan merupakan metode terbaik dalam mendidik, baik untuk para guru di sekolah dalam mendidik siswa, maupun untuk para orang tua dalam mendidik anak.

                 Sebuah pohon pisang yang paling tua tidak akan tumbang atau ditumbangkan sebelum berhasil memberikan buah. Artinya, di sini ada nilai tanggung jawab dan contoh untuk generasi berikutnya.

                 Sekali lagi, memberi contoh itu sangat penting. Satu tindakan contoh akan jauh lebih baik dan lebih efektif dibanding seribu kata-kata. Misalnya, seorang guru ingin menerapkan disiplin agar siswa-siswanya datang tepat waktu ke sekolah, maka cara terbaik, guru tersebut harus datang lebih awal dari siswa-siswanya setiap hari.

                 Dengan begitu, guru tersebut tidak usah sibuk berceramah menjelaskan manfaat datang tepat waktu. Karena, jika ada siswa yang terlambat, ia akan merasa malu sendiri kepada guru dan teman-temannya. 

                                                                Foto : Dokumen Pribadi

                 Contoh lainnya, misalnya seorang ayah ingin anaknya terbiasa shalat tepat waktu berjamaah di masjid. Jika ayahnya jarang pergi shalat berjamaah ke masjid, meskipun beribu-ribu kali menyuruh anaknya shalat berjamaah di masjid, maka sang anak akan susah disuruh shalat di masjid.

                 Lain halnya, jika si Ayah setiap waktu melaksanankan shalat fardu berjamaah di masjid, maka cukup sekali dua kali saja sang ayah menyuruhnya, insya Allah si anak akan taat dan patuh karena setiap hari ayahnya memberi teladan.

                 Keempat: Melatih menjadi manusia yang bertanggung jawab. Sikap tangung jawab termasuk salah satu dari sikap terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Nilai diri seseorang dapat dlihat dari sikapnya, apakah dia seorang yang bertanggung jawab atau tidak.

                 Adapun indikator seseorang bertanggung  jawab atau tidak, sebenarnya sederhana. Cukup melihat sikap seseorang ketika dia melakukan sebuah kesalahan, baik disengaja atau tidak?  Bila seseorang melakukan sebuah kesalahan, lalu secara spontan ia meminta maaf atas kesalahannya, kemudian ia memperbaiki yang harus diperbaiki atau mengganti apa yang harus diganti karena kesalahannya tersebut, maka dipastikan ia termasuk orang yang bertanggung jawab.    

                 Indikator lainnya, dengan melihat sikap seseorang ketika diberikan sebuah tugas atau pekerjaan? Bila seseorang menyelesaikan sesuatu pekerjaan tepat waktu sesuai tugas yang diberikan, berarti ia orang yang bertanggung jawab. Semakin tinggi rasa dan sikap tanggung jawab seseorang,akan semakin tinggi pula nilai diri orang tersebut.

 

The Real Tolerance of SD YPPI

Free kinds of fhotos snd videos...

https://www.pexels.com/id-id/@ahmad-khoibar-115812776/